Cerita pilu bayi di Kabupaten Asahan sebelumnya sempat tidak dapat dibawa pulang karena belum membayar ongkos rumah sakit.
Pilunya kembali, ibu dari bayi itu diberitakan wafat sesudah melahirkan.
Kasus itu trending sampai kedengar ke wakil bupati Asahan, Rianto langsung tiba dan membayar ongkos rumah sakit.
Semua berawal saat si ibu lakukan persalinan di RS Permata Hati.
Adapun faksi keluarga harus membayar ongkos persalinan Rp. 12.092.000.
Sayang, faksi keluarga cuma dapat membayar uang sejumlah Rp lima juta pada pihak rumah sakit.
Bahkan juga telah memperoleh potongan harga sejumlah Rp 692 ribu.
Hingga menyisahkan Rp 6,empat juta yang perlu dibayar.
Karena masih tetap ada ongkos administrasi yang masih belum dibayar, Bayi dari Arfika tidak bisa dibawa pulang oleh keluarga dan tetap ditahan di rumah sakit.
Memperoleh informasi itu, Wakil Bupati Asahan, Rianto, turun langsung dan memeriksa masalah kebenaran itu.
Di dalam rumah sakit Permata Hati, Rianto langsung ke arah Rumah Sakit Permata Hati untuk memeriksa secara langsung keadaan si bayi dan membayar bayi itu dengan membayar tersisa administrasi.
“Awalannya bapak Bupati dapat informasi ada bayi masyarakat Asahan yang tetap dirawat di dalam rumah sakit. Sepekan kemarin, istrinya lakukan persalinan dengan operasi. Tetapi, Allah berbicara lain, orangtua sang anak wafat,” kata Rianto.
Terangnya, anak itu pada keadaan baik dan tidak alami abnormalitas. Bahkan juga, Rianto sebelumnya sempat mencium dan menggendong bayi itu.
“Ini karena panggilan hati, panggilan kemanusiaan. Ini adalah dari bantuan teman-teman reporter, dan warga Asahan, menjadi pembayaran administrasi telah dibayar, dan bayi bisa dibawa pulang,” ucapnya.
Orang Tua Bayi Mengucapkan syukur
Ayah Bayi, Rudi Iskandar, akui benar-benar mengucapkan syukur bisa bawa pulang bayinya walaupun tanpa seorang ibu.
“Bersalin tanggal 10 tempo hari. Anak kami pada keadaan sehat, tetapi ibunya wafat karena pendarahan,” kata Rudi.
Pria yang profesinya sebagai kuli bangunan ini akui tidak mempunyai uang sejumlah yang disuruh oleh rumah sakit. Hingga, dianya tidak bisa membayar anaknya.
“Alhamdulillah, hati saya benar-benar suka dapat menyaksikan anak saya kembali sesudah satu Minggu pisah. Saya sayang banyak terima kasih ke bapak Bupati dan Wakil Bupati Asahan yang mau membayar anak saya,” ucapnya.
Walaupun belum mempunyai nama, Rudi akui akan menamai anaknya seperti nama Bupati atau Wakil Bupati Asahan.
Figur Rianto Wakil Bupati Asahan
Rianto maju mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Asahan di Pemilihan kepala daerah 2024 menemani Taufik Zainal Abidin.
Taufik Zainal Abidin dan Rianto unggul menantang kotak kosong dalam Pemilihan kepala daerah Kabupaten Asahan 2024 dengan raih 178.671 suara atau 74,92 %.
Dalam pada itu, kompetitor mereka, kotak kosong, mendapat 59.820 suara atau 25,08 %.
Taufik Zainal Abidin, Rianto, dan 18 kepala wilayah dipilih yang lain di Sumatera Utara dikukuhkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, 6 Februari 2025.
Rianto terlahir di Air Batu pada 7 Oktober 1975.
Rianto mengawali perjalanan pendidikannya dengan bersekolah di SD Negeri 014651, di mana dia tempuh pendidikan dari tahun 1981 sampai lulus pada 1987.
Selanjutnya, dia meneruskan pendidikan ke SMP YAPENDAK Kecamatan Air Batu di tahun 1987 dan lulus di tahun 1990.
Seterusnya, Rianto menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Negeri 1Simpang Empat, lulus di tahun 1993.
Sesudah menuntaskan pendidikan menengah, Rianto meneruskan study pada tingkat perguruan tinggi.
Di tahun 1999, dia diterima di Kampus Darmawangsa Medan dan lulus di tahun 2003 dengan gelar sarjana.
Tidak senang cukup dengan gelar sarjana, Rianto terus meningkatkan diri meneruskan pendidikan S2 di Kampus Medan Tempat, di mana dia sukses raih gelar magister di tahun 2018.
Rianto aktif dalam beragam organisasi sosial dan bungkusyarakatan.
Dia terturut dalam Angkatan Muda Pujakesuma Kabupaten Asahan sebagai anggota, dan memegang sebagai Ketua DPD Pujakesuma Kabupaten Asahan.
Disamping itu, Rianto aktif di dalam organisasi alumni, termasuk menjadi sisi dari Ikatan Alumni (IKAL) SMA Negeri 1 Simpang Empat.
Saat sebelum masuk ke dunia politik, Rianto mempunyai profesi yang berkilau di kepolisian. Dia adalah Kasat Reskrim Polres Asahan.
Awalnya, Rianto sempat juga memegang sebagai Kanit Reskrim di Polsek Patumbak.
Pada Agustus 2024, Rianto memilih untuk memundurkan diri dari Kasat Reskrim Polres Asahan untuk maju dalam Pemilihan kepala daerah Asahan 2024.
Keputusan Rianto untuk mencalonkan diri sebagai wakil bupati Asahan didorong dengan referensi dari Partai Demokrat, yang diberi secara langsung oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono pada Senin, 26 Agustus 2024, di Jakarta.
Dalam Pemilihan kepala daerah 2024, Rianto maju menemani Taufik Zainal Abidin sebagai calon wakil bupati.
Pada Pemilihan kepala daerah Kabupaten Asahan 2024, pasangan Taufik Zainal Abidin dan Rianto sukses mencetak kemenangan, menaklukkan kotak kosong dengan pencapaian suara yang krusial.
Seterusnya, Rianto menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Negeri 1Simpang Empat, lulus di tahun 1993.
Sesudah menuntaskan pendidikan menengah, Rianto meneruskan study pada tingkat perguruan tinggi.
Di tahun 1999, dia diterima di Kampus Darmawangsa Medan dan lulus di tahun 2003 dengan gelar sarjana.
Tidak senang cukup dengan gelar sarjana, Rianto terus meningkatkan diri meneruskan pendidikan S2 di Kampus Medan Tempat, di mana dia sukses raih gelar magister di tahun 2018.
Rianto aktif dalam beragam organisasi sosial dan bungkusyarakatan.
Dia terturut dalam Angkatan Muda Pujakesuma Kabupaten Asahan sebagai anggota, dan memegang sebagai Ketua DPD Pujakesuma Kabupaten Asahan.
Disamping itu, Rianto aktif di dalam organisasi alumni, termasuk menjadi sisi dari Ikatan Alumni (IKAL) SMA Negeri 1 Simpang Empat.
Saat sebelum masuk ke dunia politik, Rianto mempunyai profesi yang berkilau di kepolisian. Dia adalah Kasat Reskrim Polres Asahan.
Awalnya, Rianto sempat juga memegang sebagai Kanit Reskrim di Polsek Patumbak.
Pada Agustus 2024, Rianto memilih untuk memundurkan diri dari Kasat Reskrim Polres Asahan untuk maju dalam Pemilihan kepala daerah Asahan 2024.
Keputusan Rianto untuk mencalonkan diri sebagai wakil bupati Asahan didorong dengan referensi dari Partai Demokrat, yang diberi secara langsung oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono pada Senin, 26 Agustus 2024, di Jakarta.
Dalam Pemilihan kepala daerah 2024, Rianto maju menemani Taufik Zainal Abidin sebagai calon wakil bupati.
Pada Pemilihan kepala daerah Kabupaten Asahan 2024, pasangan Taufik Zainal Abidin dan Rianto sukses mencetak kemenangan, menaklukkan kotak kosong dengan pencapaian suara yang krusial.
Tinggalkan Balasan