Sukses di HSS, Frans Hutajulu Dirikan Asahan Fight untuk Anak Asahan Tidak Berkelahi di Jalan

Sesudah sukses di Holywings Sport Show (HSS), Frans Hutajulu, seorang petinju asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara membangun tempat untuk petarung jalanan.

Tempat yang dinamakan Asahan Fight itu akan diadakan pada Minggu (15/6/2025) kedepan dengan 27 partai dengan 54 fighter.

“Minggu ini gagasannya akan diadakan di gedung serbaguna Jalan Akasia, Kelurahan Mengembang Baru, Range Barat. Kami siapkan 27 partai dengan 54 petarung,” kata Frans Hutajulu, Kamis (12/6/2025).

Sambungnya, tidak cuma anak Asahan yang hendak berlaga pada Asahan Fight, tetapi banyak fighter luar Asahan ikut berperan serta.

“Kamikan membuka registrasi di sosial media dan online, laga dibuka untuk umum . Maka, banyak fighter luar seperti Medan, Pekanbaru, bahkan juga Jakarta ada juga bermain,” bebernya.

Dari 27 laga yang hendak diadakan, satu pertandingan khusus menjadi pertandingan terakhir untuk warga.

“Pertandingan khusus tentunya ada. Ada olahragawan professional kebanggaan Asahan kelak yang hendak berlaga,” ucapnya.

Terang Frans, dalam pertandingan yang hendak dilaksanakan, faksinya menetapkan harga tiket masuk yang cukup dapat dijangkau dengan tiket VIP Rp 75 ribu, dan medium pada harga Rp 30 ribu.

“Perbedaannya, yang VIP itulah dekat dari venue, dan yang medium itu di tribune atas,” ucapnya.

Dia mengharap, pemerintah bisa menyaksikan jika ada banyak kekuatan-potensi anak Kabupaten Asahan yang berbakat.

“Kami di sini secara langsung dipantau oleh Pertina Asahan, kami mengharap ini bisa jadi perhatian supaya aktivitas positif ini bisa jadi berlanjut,” ujarnya.

Dua Karyawan Kebun di Asahan Diikat Masyarakat Selesai Ketahuan Curi Lembu

2 orang karyawan di perkebunan hampir bonyok selesai dihakimi masyarakat di perkebunan kelapa sawit Dusun Buntet Pane, Kecamatan Buntet Pane, Kabupaten Asahan, Selasa (17/6/2025).

Pada sebuah video yang tersebar, 2 orang aktor kedapatan masyarakat sesudah ngotot mengambil satu ekor lembu yang dilepaskan liarkan punya masyarakat.

Beni Pangestu (25), dan Poniman (35) ke-2 masyarakat Buntet Pane itu diikat masyarakat yang telah risau karena hewan peternak lembunya sering lenyap.

Kanit Reskrim Polsek Prapat Janji, IPDA Kameda menjelaskan, dua terdakwa ditangkap oleh masyarakat dan seekor lembu dan mobil pikap.

“Awalannya personil kami lakukan patroli teratur disekitaran perkebunan. Saat patroli, personil kami mendapatkan informasi ada kegiatan perampokan di area perkebunan sawit,” tutur IPDA Kameda, Kamis (19/6/2025).

Sambungnya, sesampai dilokasi, petugas temukan 2 orang masyarakat yang telah pada keadaan terlilit tali, dan satu ekor lembu yang telah naik di atas mobil pikap.

“Saat diinterogasi, ke-2 nya adalah karyawan disalah satu perkebunan BUMN di Buntet Pane. Pemilik lembu langsung,” kata Kameda.

Ucapnya, aktor Poniman telah lakukan perampokan ini sekitar 2x, dan Beni baru 1x. Sekarang ke-2 nya terlilit pasal 363 KUHPidana.

Kami mengimbau ke warga untuk tingkatkan keamanan, pemantauan pada ternak-ternak yang digembalakan langkah berganti-gantian. Hingga, meminimalkan berlangsungnya perampokan,” ujarnya.